Jumat, 19 Juni 2009

Sifat Fisik Fluida Reservoir

Kelakuan sifat-sifat fisik fluida reservoir diperlukan untuk evaluasi kinerja reservoir. Sifat fisik fluida reservoir minyak dapat diperoleh dari pengolahan data hasil percobaan di laboratorium, atau apabila data tersebut tidak tersedia, dapat dilakukan penentuannya dengan metoda korelasi. Sifat-sifat fisik fluida reservoir minyak yang dimaksud antara lain :

TEKANAN GELEMBUNG/TEKANAN SATURASI (pb)

Tekanan gelembung didefinisikan sebagai tekanan di mana saat pertama kali terjadi gelembung gas ke luar dari fasa minyak. Penentuan tekanan gelembung dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa contoh metode yang digunakan antara lain :
a. Percobaan di laboratorium dengan menggunakan sampel dari lapangan dengan menggunakan metode Flash Liberation (gambar 1) atau Differential Liberation (gambar 2). Prinsip dari kedua metode diatas adalah dengan mengukur tekanan pada saat fluida mengeluarkan gelembung pertama kali pada saat tekanannya diturunkan.
b. Dengan menggunakan korelasi, misalnya korelasi Standing yang mempunyai persamaan:

Selengkapnya download di sini



Read More..

Selasa, 16 Juni 2009

IPR DUA FASA dan TIGA FASA

Pada bab ini akan membahas mengenai resevoar yang memiliki fracture. Resevoar seperti itu pada umumnya ditemukan di formasi batuan limestone yang diendapkan di daerah lautan. Hal ini sangat sesuai dengan tipikal resevoar di Indonesia.
Perlu dipahami bahwa dalam satu batuan bisa terdapat satu atau dua bagian, yakni:
• Bagian yang mengalami perekahan.
Pada bagian ini, ia memiliki permeabilitas yang tinggi namun tidak dapat menyimpan minyak.
• Bagian yang tidak mengalami perekahan disebut matrix.
Pada bagian ini, permeabilitas yang didapatkan tidak terlalu tinggi namun ia dapat menyimpan minyak.
Sehingga dalam satu batuan dapat terjadi tiga jenis aliran fluida, yakni:
• Aliran fluida dari matrix ke matrix
• Aliran fluida dari rekahan ke matrix
• Aliran fluida dari matrix ke rekahan
Dan persamaan IPR nantinya hanya akan mempresentasikan aliran fluida yang melalui matrix.

Selengkapnya download di sini


Read More..

Senin, 08 Juni 2009

Progressive Cavity Pump (PC Pump)

Sejarah Progressive Cavity Pump

Progressive Cavity Pump atau biasa disebut pompa PCP merupakan salah satu alat dari artificial lift untuk meningkatkan laju produksi dalam industri perminyakan. Sejarah PCP dimulai pada akhir tahun 1920-an dimana Seorang warga Perancis Rene Moineau mendesain rotary compresor dengan sistem mekanisme rotasi baru yang digunakan untuk penggunaan tekanan fluida yang bervariasi. Dia menamakan alatnya sebagai “Capsulism”. Di pertengahan tahun 1950-an, prinsip PCP diaplikasikan untuk aplikasi motor hidrolik yang berbanding terbalik dengan penggunaan PCP.

Kemudian pada tahun 1980-an, PC pump digunakan sebagai metode artificial lift, lebih dikenal sebagai pompa alternatif dari metode pengangkatan konvensional yang umumnya dipakai dalam industri perminyakan. Sekarang PC pump digunakan untuk pengangkatan fluida dengan kedalaman lebih dari 2000 meter. Alat ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan peralatan pengangkatan traditional. Tentunya, yang lebih penting adalah biaya produksi yang lebih rendah per barrelnya.

Elemen Utama & Desain PCP

Pompa ini memiliki 2 elemen utama yaitu rotor dan stator (Lihat gambar 3, dibawah). Rotor sebagai penggerak PCP, berbentuk batang spiral yang terbuat dari alloy steel atau stainless steel yang dibalut dengan chrome. Ada juga yang terbuat dari chrome seara keseluruhan. Biasanya memiliki panjang 1.5 – 14 meter dengan diameter ¾ – 1 inch. Sedangkan stator sebagai seal rotor (wadahnya) yang berbentuk spiral, terbuat dari steel tube diluarnya dan elastomer berbahan nitrile rubber atau viton rubber didalamnya (merupakan co-polymer acrylonitrile & butadine). Stator dengan desain khusus memiliki elastomer yang terbuat dari teflon. Biasanya memiliki panjang yang kurang lebih sama dengan rotor yaitu sekitar 1.5-14 meter namun dengan ukuran diameter yang lebih besar antara 2.5-4.5 inch.



Selengkapnya download di sini
Read More..